Teori Tentang Menulis

Gw punya teori. Ga didukung oleh penjelasan ilmiah sih, juga belum ada bukti dari penelitian khusus ato mungkin gw aja yg belum tau. Ini tentang keinginan menulis. Subjek utamanya tentu saja gw sendiri jadi bisa dibilang ini teori egosentris. Bisa jadi cuman berlaku pada diri gw doank.

Menurut sudut pandang analis gw, tingkat keinginan menulis diri gw seseorang akan berbanding terbalik dengan seberapa sering gw orang tersebut berbicara. Ini pola yang terus berlanjut. Alasannya ada pada makna dari dua kegiatan tersebut. Menulis atau berbicara adalah dua cara manusia dalam berkomunikasi. Nah dalam komunikasi, kita akan menyampaikan sesuatu yang menjadi topik dalam komunikasi kita. Logisnya adalah semakin banyak kita berbicara maka semakin banyak pula topik yang sudah kita komunikasi-kan, sehingga bisa dibilang kita kehabisan topik dan berujung pada keinginan untuk menulis yang menurun. Kebalikannya ketika kita ga banyak bicara, keinginan menulispun meningkat karena ada banyak topik dalam pikiran kita yang dirasa perlu dikomunikasi-kan atau disampaikan. Mungkin inilah penyebab mengapa kebanyakan penulis yang sukses dan terkenal adalah seorang Introvert yang notabene ga terlalu suka banyak bicara, berbeda dengan lawannya si Extrovert yang selalu ngomong bersosialisasi.

Boleh percaya, Boleh juga nggak. Tapi gw tekankan ini bukan tips untuk terus menulis ya. Jangan disalah-artikan dengan harus berhenti ngobrol supaya bisa banyak nulis. Nope. Sekedar share aja teori ga jelas alami yang gw rasain sendiri. Meskipun ga gw pungkiri ini bisa jadi tagline yang cukup keren. Stop talking, start writing.

Comments

Popular Posts