Merdeka

Gw yakin kita semua akrab sama kejadian dimana orang - orang berebut duduk di belakang. Kayak dikelas waktu kuliah aja nih, barisan pertama paling depan biasanya kosong dan numpuk dibelakang. Baru berisi kalo udah disuruh sama dosen supaya pada pindah. Lucunya, salah satu dosen senior gw pernah bilang kalo ada rapat dosen, dosen - dosen juga suka seringnya berperilaku sama. Ngisi yang belakang dulu!

Mungkin emank udah mendarah daging kali ya. Acara - acara semacam sosialisasi atau rapat kelurahan gitu pasti aja pada ga mau duduk di depan. Ada apa sih dengan orang Indonesia? Ternyata kata dosen gw, hal itu tertanam ketika kita masih dibawah penjajahan Belanda dulu. Pada masa itu, setiap ada acara apapun, kursi paling depan selalu sengaja dikosongkan untuk diisi sama orang - orang Belanda. Ga ada pribumi yang boleh duduk didepan. Karena pemaksaan (atau penjajahan) yang berlangsung selama 350 tahun itu (bener ga ya?) kebiasaan ini jadi mendarah daging dan mungkin kebawa didalam setiap gen keturunan Indonesia sampe saat ini.

Dalem lho ternyata. Gw ga nyangka aja karena sering banget kita membesar-besarkan dan membangga-banggakan kemerdekaan negara kita tapi ternyata dalam hal - hal kecil lainnya, tanpa kita sadari, seringnya kita masih dibawah pengaruh penjajahan secara tidak langsung. So daripada koar-koar, tereak merdeka, lebih baik kita bangun identitas rakyat Indonesia yang murni milik kita tanpa bayang-bayang penjajahan. Contohnya? Ayo mulai duduk paling depan!

Comments

Popular Posts