Book Babble: Prince of Thorn
Prince of Thorns Cover |
Another dark fantasy novel! Sebenarnya udah pengen sama buku ini sebelum gw nemu The Young Elites kemarin tapi tertunda karena nyarinya agak susah dan mahal. Akhirnya setelah memutuskan untuk beli versi aslinya, gara-gara penerjemahnya bilang kalo tata bahasa buku ini paling susah diterjemahin, unik dan "cowok banget", gw langsung order seri ini tiga buku sekaligus. Full sampe tamat.
Baru buku pertama yang selesai dibaca. Itu-pun mati-matian namatinnya. Sikap curious gw dengan versi asli dari penulisnya berbuah challenge, bahasa inggris-nya susah! Dan gw baru sadar kalo bahasanya kayak british - british gitu, ditambah dengan setting medieval dengan tanda kutip, fixed banyak kata-kata dan kalimat yang harus dibaca berulang dan pelan-pelan biar ngerti. Malah kiasan-kiasan gitu banyak yang ga ngeh maksudnya apa. Hahaha, ngetawain diri sendiri.
Baru buku pertama yang selesai dibaca. Itu-pun mati-matian namatinnya. Sikap curious gw dengan versi asli dari penulisnya berbuah challenge, bahasa inggris-nya susah! Dan gw baru sadar kalo bahasanya kayak british - british gitu, ditambah dengan setting medieval dengan tanda kutip, fixed banyak kata-kata dan kalimat yang harus dibaca berulang dan pelan-pelan biar ngerti. Malah kiasan-kiasan gitu banyak yang ga ngeh maksudnya apa. Hahaha, ngetawain diri sendiri.
Prince of Thorns ini kisahnya tentang anak bocah (Well, 15 tahun) yang doesn't talk like a fifteen, Jorg Ancrath, pangeran terbuang dengan masa lalu yang gelap. Jorg kabur dari rumah dan Ayahnya yang raja sehabis ngeliat Ibu dan adik lelakinya dibantai didepan mata dia sendiri. Jorg ngalamin trauma fisik maupun emosional yang bikin dia deeply damaged. Jadi sadis dan ga peduli dengan penderitaan orang lain. Tragedi yang terjadi pada keluarganya sebenarnya adalah setting-an Ayah-nya sendiri dalam hal politik gitu. Dikisahkan kalau dia bertahan hidup dijalanan dengan bergabung dan memimpin sekelompok penjahat. Dari sini, Jorg mulai ngejalanin quest untuk jadi raja seluruh Broken Empire dan rela untuk membunuh dan melakukan apapun untuk meraih hal itu.
“Hate will keep you alive where love fails” ~ Mark Lawrence, Prince of Thorns
Gw cukup amaze sama karakter si Jorg ini, kompleks banget. Dia ini psycho tapi punya softside juga, meskipun softside-nya juga tetep dalam bentuk kekerasan. Kayak spare someone from a greater pain gitu. Ada unsur romance juga didalem novel ini, tapi bukan sweet romance yang happily ever after. Dark romance, as psycho as Jorg is, dia tetap cuman seorang anak alay salah pergaulan yang butuh cinta. Setting-nya juga, yang sebelumya gw bilang medieval dalam tanpa kutip, sebenarnya bukan medieval dimasa lalu malah sebaliknya post apocalyptic. Ga mau spoiler, coba aja baca sendiri dan cari petunjuk - petunjuk yang mengarah kesitu.
Ga nyesel beli novel ini. Story yang bagus, karakter - karakter yang menarik dan nilai plus, cover-nya pun cakep. Agak sedikit serius sih buat gw yang seringnya baca novel teens ama children. LoTR aja ga seberat novel ini dalam hal konflik yang jadi central core. Tapi justru hal itu yang jadi poin menarik dari novel ini.
Ingin baca babbling lainnya tentang novel bergenre Dark Fantasy? Baca yang ini.
Ingin baca babbling lainnya tentang novel bergenre Dark Fantasy? Baca yang ini.
Comments
Post a Comment